Pada masa lampau, tinggallah seorang janda yang mempunyai
seorang anak laki-laki. Si ibu amat sangat menyayangi anak satu-satunya
itu. Anak itu bebas pergi ke mana saja dan bebas melakukan apa saja yang
diinginkannya. Ibunya tidak pernah melarangnya, malah memuji semua
perbuatannya, baik ataupun buruk. Anak itu mempunyai kebiasaan yang
buruk, ia selalu keluar rumah setiap malam.
Beberapa tahun kemudian, anak itu tumbuh menjadi seorang pemuda, ia
tidak mempunyai keahlian apapun untuk mencari pekerjaan, sehingga ia
tidak mempunyai penghasilan untuk membiayai kehidupannya. Karena itulah
ia mulai melakukan pencurian kecil-kecilan. Pada mulanya ia amat senang
memperoleh hasil curian itu. Dan ketika ia pulang membawa hasil
curiannya, ibunya amat senang, memuji-muji perbuatannya itu. Ia malah
bangga terhadap anaknya dan mendorongnya untuk terus melakukan
pekerjaannya sebagai pencuri.
Akhirnya ia menjadi pencuri ulung yang amat ditakuti oleh penduduk di
sekitar tempat tinggalnya. Polisi segera dikerahkan untuk menangkapnya.
Tetapi ia tidak takut, ia tetap saja melakukan pencurian. Tidak berapa
lama kemudian ia tertangkap dan dibawa ke hadapan raja. Sesudah
diperiksa dan diadili, raja manyatakan ia bersalah karena telah
merugikan banyak orang dan ia dihukum mati.
Sebelum hukuman mati itu dilaksanakan, ia memohon kepada pengawal
raja bahwa ia ingin bertemu dengan ibunya untuk yang terakhir kalinya.
Karena ini permintaan yang terakhir, permohonan itu dikabulkan. Ibunya
segera dibawa untuk menemuinya, si pencuri itu lalu memeluk ibunya, dan
dengan segera ia menggigit telinga ibunya. Pengawal melaporkan kejadian
itu kepada raja, dan si pencuri lalu dibawa menghadap raja. Raja
bertanya mengapa ia menggigit telinga ibunya. Si pencuri menjelaskan :
“Yang Mulia Raja, saya adalah anak satu-satunya. Ibu saya seharusnya
mengajarkan kepada saya untuk menjadi orang yang baik dan bersih. Tetapi
sebaliknya ia malah mendorong saya untuk menjalani kehidupan yang tidak
bersih. Ia tidak pernah melarang saya berbuat buruk. Apabila ia
mengingatkan saya akibat dari perbuatan buruk yang saya lakukan, saya
akan menjadi rakyat yang baik, mengerti dan patuh terhadap hukum negara.
Tetapi ia tidak pernah melakukan hal itu. Karena itulah saya akan mati
dengan cara seperti ini. Saya pikir inilah saat yang terakhir kalinya,
saya harus mengajarkan kepadanya sebuah pelajaran, supaya ibu-ibu yang
lain akan belajar dari kejadian ini, bahwa mereka harus membimbing
anak-anaknya menuju jalan yang bersih. Inilah penjelasan saya Yang
Mulia, mengapa saya menggigit telinga ibu saya.”
Tidak diceritakan apa yang dikatakan oleh raja atas penjelasan
pencuri itu, tetapi pesan yang terkandung dari cerita ini adalah
peringatan yang amat jelas bagi para orangtua untuk mendidik
anak-anaknya dengan baik.
Para orangtua harus menjaga tingkah laku anaknya, apalagi ketika mereka
masih kecil, bila mereka melakukan perbuatan yang kurang baik,
orangtuanya harus segera mengingatkan akibat perbuatan yang kurang baik
itu, dan harus memperbaikinya.
Para orangtua juga harus memperingatkan untuk tidak mengulangi perbuatan
buruk yang dilakukan anak-anaknya, karena kalau perbuatan buruk yang
dilakukan semasa kanak-kanak tidak diperingatkan, maka perbuatan buruk
itu akan berkembang menjadi perbuatan yang jahat apabila mereka telah
menjadi dewasa. Semua perbuatan jahat itu akan membawa kejatuhan bagi
orang itu dan juga akan menjatuhkan martabat orangtuanya. Di dunia yang
modern ini, dengan komunikasi yang begitu baik dan canggih, justru
hubungan orangtua dan anak menjadi renggang, tidak terjalin dengan baik,
di kebanyakan keluarga pada saat sekarang ini. Sebagai akibatnya
orangtua tidak mengetahui kalau anak-anaknya menjadi tersesat.
Karena itu sangatlah penting bagi orangtua untuk menjalin komunikasi
dan berdiskusi dengan baik dengan anak-anaknya. Dengan komunikasi yang
baik akan ditemukan suatu cara terbaik untuk memecahkan berbagai masalah
yang timbul, sehingga tidak berkembang menjadi suatu krisis yang
serius.
Tolong “share” ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat
memetik hikmah yang ada pada kisah di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi
kehidupan kita, terimakasih