Beberapa cerita buruk kerap mewarnai media sosial tentang pinjaman
online. Mulai dari ulah debt collector yang menagih dengan cara kasar hingga
penetapan bunga yang tinggi dan mencekik konsumen.
Agar tidak terulang lagi kasus yang sama, kamu perlu berhati-hati
jangan asal pilih pinjaman online cepat cair cukup ktp saja. Tetapi, kamu juga harus mempertimbangkan beberapa hal berikut
ini supaya bisa memutus mata rantai kejahatan fintech ilegal.
Pilih yang pasti
terdaftar di OJK
Jika belum pernah berurusan atau pertama kali mengajukan pinjaman
online baiknya pilih perusahaan yang jelas dan pasti terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan. Hampir setiap bulan OJK selalu merilis mana saja perusahaan yang baru
mendapatkan izin, pun sebaliknya mana saja perusahaan yang izinnya
dicabut.
Karena data tersebut dinamis, jadi masyarakat mau tidak mau memang
harus secara berkala mengecek daftar fintech yang sudah mendapatkan izin dari
OJK, terutama jika ingin mengajukan pinjaman online atau pinjaman tunai.
Pilih yang bunganya
jelas dan rendah
Aturan OJK sudah jelas bahwa semua produk dan informasi harus
dipampang di website maupun di aplikasi sehingga konsumen tidak merasa
dirugikan dengan biaya-biaya tersembunyi. Untuk mendukung iklim perkreditan
yang kondusif justru sebenarnya fintech bisa bersaing secara sehat sehingga
akan menambah rasa percaya masyarakat terhadap produk kredit yang ditawarkan..
Pilih yang tidak banyak
biaya tambahan
Bunga rendah tidak jaminan ketika memilih fintech. Beberapa
fintech memang ada yang memberikan bunga rendah tetapi dengan sejumlah
syarat dan pengurangan biaya-biaya lainnya. Yang ujung-ujungnya justru membuat
jumlah pinjaman yang diajukan menjadi berkurang hingga 40 persen dari jumlah
seharusnya.
Baca-baca review dari
konsumen terdahulu
Selain melakukan langkah pemeriksaan dari produknya, perlu juga
dibaca feedback dari beberapa pengguna sebelumnya. Perusahaan yang punya
komunikasi yang baik dengan media umumnya akan segera merespon surat pembaca.
Dari kualitas balasan itulah kita bisa menilai mana saja fintech yang berani menghadapi
masalah bukan malah sebaliknya selalu lari dari masalah.
Komitmen dengan syarat
dan ketentuan yang ditetapkan
Poin terakhir juga tidak kalah penting karena bagaimanapun
masyarakat sendiri yang paham dengan kondisi keuangan masing-masing. Jadi, jika
sudah tahu bunganya sampai dengan 1% per hari, jangan mengambil pinjaman
terlalu besar apalagi jika jumlah pinjamannya melebihi pemasukan.
Jika sudah mengetahui bunga, tenor, biaya layanan dan berbagai
persyaratannya, usahakan untuk tetap komit dengan kewajiban yang sudah
disetujui. Harapannya agar skor kredit juga makin meningkat sehingga akan
memudahkan di kemudian hari jika sewaktu-waktu harus mengajukan pinjaman atua
kredit untuk kebutuhan lainnya.
Salah satu fintech yang direkomendasikan adalah Kredivo.
Terdaftar di OJK, bunga jelas dan biaya transparan, serta tidak ada banyak
biaya tambahan selain bunga flat 2,6% dan bunga admin 6% untuk pinjaman tunai.
Tenor juga nya fleksibel 3,6, dan 12 bulan dengan kredit limit sampai dengan
Rp30 juta.
Kredivo juga bisa daftar cukup dengan menggunakan ktp saja. Hanya saja
untuk syarat tersebut hanya bisa untuk pendaftaran member basic dengan plafon
pinjaman maksimal Rp3 juta. Paling tidak tetap bisa mendapatkan suntikan dana
baik untuk memenuhi kebutuhan bulanan maupun cadangan untuk dana darurat jika
sewaktu-waktu dibutuhkan.
Apalagi kini Kredivo bisa transaksi secara offline di beberapa
merchant seperti Erafone, Best Denki, Electronic City, IKEA, McD dan 350+
merchant lainnya di Indonesia. Tertarik gunakan Kerdivo? Unduh aplikasinya
sekarang lewat Google Play Store ataupun App Store secara gratis dan
mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar